Bahan Bakar Alternatif sebagai Tool Menuju Kemandirian Bangsa
Namun, ada baiknya bagi negara ini untuk mencari BBM alternatif terlebih dahulu selain bensin. Misalnya, ada wacana menggunakan compressed natural gas (CNG) sebagai salah satu alternatif bahan bakar. Pada dasarnya, gas ini terbentuk dari metana yang telah disimpan dengan tekanan sangat tinggi.
Pembakarannya yang lebih bersih membuat CNG diklaim sangat cocok untuk bahan bakar alternatif. Selain itu, gas ini juga lebih aman untuk diangkut dan ditangani.
Di India, contohnya, sudah banyak kendaraan umum (bajaj) yang bahan bakarnya mulai dikonversi dari BBM ke gas.
Selain itu, ada wacana lainnya memakai bensin sintetis. Bensin sintetis ini sebenarnya bukan hal baru karena telah diproduksi sekitar tahun 1919. Bahan bakar alternatif ini pernah pula digunakan untuk mesin tempur semasa Perang Dunia II.
Hal yang menjadikannya istimewa ialah zat ini terbuat dari suhu gas karbon dioksida lalu dikonversi menjadi bahan bakar cair melalui proses elektrifikasi. Mengingat pembuatannya menggunakan listrik dari sumber terbaru, tentu prospeknya akan sangat menjanjikan.
Sayangnya, bensin sintetis ini hanya bisa dihasilkan dalam jumlah sedikit. Itu jelas tidak sepadan dengan prosesnya yang sangat panjang dan berbiaya besar.
Ketika Indonesia tidak lagi bergantung pada BBM, maka ketka harga minyak dunia naik, tidak akan berpengaruh pada proses distribusi barang maupun proses interaksi masyarakat. Dan tentunya aktivitas bisa lebih dinikmati. Dampaknya juga ramah lingkungan terwujud. (*)
(Penulis: I Gede Alfian Septamiarsa, S.Sos, M.I.Kom Sub Koordinator Komunikasi Pimpinan / Pranata Humas Ahli Muda Biro Administrasi Pimpinan Setda Prov. Jatim)
Wajar jika isu BBM kerap menyedot perhatian. Pemerintah akan melakukan berbagai cara agar isu tersebut tidak menjadi bola api yang berkeliaran.
Redaktur & Reporter : Fahmi Azis
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News