Harga Cabai Kian ‘Pedas’, Pemprov Jatim Terapkan Sejumlah Langkah
![Harga Cabai Kian ‘Pedas’, Pemprov Jatim Terapkan Sejumlah Langkah - JPNN.com Jatim](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2022/06/07/gubernur-jatim-khofifah-indar-parawansa-meninjau-harga-cabai-jfzo.jpg)
Khofifah memerinci pada periode April terdapat empat jenis serangan di Jawa Timur, yakni hama lalat buah seluas 32,4 hektare; trips 15,55 hektare; dan kutu kebul hingga 2,21 hektare.
Adapun penambahan serangan penyakit virus kuning seluas 34,03 hektare; antraknos 12,31 hektare; bercak daun 8,4 hektare; dan layu fusarium 2,5 hektare.
Khofifah menerangkan dalam rangka mengendalikan OPT di beberapa lokasi sentra dataran tinggi, Pemprov Jatim pun menggunakan agens pengendali hayati.
“Sekarang di beberapa lokasi, sudah mulai tumbuh tunas baru sehingga diharapkan dapat membantu ketersediaan cabai rawit jelang Iduladha,” ujarnya.
Strategi khusus juga diterapkan untuk mengatasi permasalahan komoditas cabai di daerah dataran rendah.
Gubernur Khofifah meminta untuk segera menanam cabai rawit menggunakan varietas genjah dengan usia panen 70-80 hari, yaitu varietas Bhaskoro dan Dewata.
“Itu diharapkan dapat mendukung ketersediaan cabai pada Juli, utamanya menjelang Iduladha,” tuturnya.
Melalui upaya-upaya itu, Khofifah tetap optimistis harga cabai rawit dan harga cabai besar di Jatim bisa turun.
Pemprov Jatim sudah melakukan serangkaian upaya nyata untuk menekan harga cabai yang kian ‘pedas’ menjelang Iduladha.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News