Harga Cabai Rawit Melambung Tinggi, Begini Upaya Pemkot Surabaya
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Kenaikan harga pokok di Surabaya membuat pemkot setempat bakal menjalin kerja sama dengan daerah penghasil komoditas.
Rencana itu disampaikan Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Kota Surabaya Dewi Wahyu Wardani, Sabtu (4/6).
“Hal pertama yang dilakukan adalah memetakan komoditas apa saja yang harganya naik. Kemudian melakukan kerja sama dengan kota/kabupaten penghasil komoditas,” kata Dewi.
Tak hanya itu, kata dia, langkah pemantauan terhadap persediaan bahan pokok di gudang-gudang Kota Surabaya juga penting, termasuk distribusinya.
"Jadi, barang itu persediaannya berapa, terus distribusinya ke mana saja sehingga ketika butuh jadi tahu jumlah stoknya," ujarnya.
Dewi juga menerangkan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya sebenarnya sudah mengantisipasi kenaikan harga komoditas pangan seperti cabai rawit.
Antisipasi itu dilakukan satu bulan sebelum panen atau mendekati Hari Raya Iduladha.
"Jadi, satu bulan sebelumnya sudah kami lakukan antisipasi bersama-sama. Nah, untuk langkah terakhir, bisa melalui operasi pasar dan mendatangkan langsung komoditas dari luar kota atau distributor," tutur dia.
Sebelumnya, harga cabai rawit di Pasar Tambakrejo Surabaya mencapai Rp 90 ribu per kilo yang sebelumnya Rp 40 ribu per kg.
Baca Juga:
Kemudian, komoditas cabai merah juga mengalami kenaikan harga dari Rp 40 ribu per kilo kini menjadi Rp 60 ribu per kg. (mcr23/jpnn)
Pemkot Surabaya bakal kerjasama dengan daerah penghasil komoditas untuk menekan harga cabai rawit
Redaktur : Fahmi Azis
Reporter : Ardini Pramitha
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News