Pandemi COVID-19, Harga Cabai di Pasaran Lunglai, Petani Menyesak

Rabu, 25 Agustus 2021 – 23:46 WIB
Pandemi COVID-19, Harga Cabai di Pasaran Lunglai, Petani Menyesak - JPNN.com Jatim
Foto dok. Pedagang menjual cabai di Pasar Tanjung Jember (ANTARA/ Zumrotun Solichah)

jatim.jpnn.com, TULUNGAGUNG - Para petani di Tulungagung, Jawa Timur, mengeluhkan anjloknya harga cabai di pasaran yang saat ini berkisar Rp 4 ribu per kilogram.

Dengan begitu, menyebabkan kerugian petani cabai lantaran tidak sepadan dengan biaya produksi (tanam dan perawatan) yang sudah dikeluarkan.

"Normalnya, harga cabai itu Rp 10 ribu - Rp 30 ribu per kilogram. Kalau sudah di bawah itu, petani pasti rugi," kata Suyono, petani cabai di Bendosari, Ngantru, Tulungagung, Rabu (25/8).

Dia tidak yakin betul penyebab anjloknya harga cabai di pasaran. Kemungkinan, karena panen yang bersamaan di daerah-daerah penghasil cabai.

Lantaran stok di pasaran yang berlimpah, sementara permintaan pasar tetap menyebabkan harga cabai menjadi murah.

"Kalau sudah (harga) rusak begini, kami memilih tidak panen dulu. Membiarkan cabai yang matang membusuk daripada dipanen," ujar dia.

Suyono menuturkan kondisi itu sudah terjadi sejak pandemi COVID-19. Dia pun tidak menampik kemungkinan serapan pasar yang menurun dampak pandemi.

Sebab dengan banyak rumah makan, restoran, dan hotel yang tutup, sehingga permintaan komoditas cabai ikut turun.

Para petani di Tulungagung, Jawa Timur, mengeluhkan turunnya harga cabai di pasaran yang saat ini berkisar Rp 4 ribu per kilogram.
Sumber Antara
Facebook JPNN.com Jatim Twitter JPNN.com Jatim Pinterest JPNN.com Jatim Linkedin JPNN.com Jatim Flipboard JPNN.com Jatim Line JPNN.com Jatim JPNN.com Jatim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News