Antisipasi Radikalisasi, Rektorat UB Malang Jalin Kerja Sama dengan Kepolisian & Militer
jatim.jpnn.com, MALANG - Pihak Rektorat Universitas Brawijaya (UB) Malang tidak ingin kecolongan kembali menyusul penangkapan mahasiswa mereka oleh Densus 88 pada Senin (22/5) lalu.
Dalam upaya deradikalisasi, UB Malang pun akan lebih meningkatkan kerja sama mereka dengan militer.
Wakil Rektor 3 Universitas Brawijaya Prof. Abdul Hakim menyatakan deradikalisasi sebenarnya sudah dilakukan sejak mahasiswa masuk kampus.
Upaya itu bahkan dilakukan hingga di tahap fakultas dan jurusan masing-masing.
"Kami sangat prihatin atas penangkapan tersebut. Ke depan, kami akan meningkatkan kewaspadaan," tuturnya, Rabu (25/5).
Dia menyampaikan UB akan menjalin kerja sama dengan aparat militer dan kepolisian untuk mengantisipasi adanya radikalisasi di dalam maupun luar kampus.
Baca Juga:
Langkah tersebut juga termasuk organisasi-organisasi yang ada dan diikuti oleh mahasiswa atau karyawan.
Menurutnya adanya kerja sama itu bisa menangkal upaya radikalisasi di lingkungan kampus mengingat jumlah mahasiswa, dosen, dan pegawai di UB Malang sangat banyak.
Universitas Brawijaya (UB) Malang bakal bekerja sama dengan militer dan Polri buntut seorang mahasiswa mereka yang menjadi tersangka teroris.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News