Puan Matikan Mikrofon Lagi, Padahal Anggota Sedang Bahas Sanksi LGBT dalam RKUHP
![Puan Matikan Mikrofon Lagi, Padahal Anggota Sedang Bahas Sanksi LGBT dalam RKUHP - JPNN.com Jatim](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2019/10/02/ketua-dpr-periode-2019-2024-puan-maharani-foto-ricardojpnncom-95.jpg)
Dia menyebut podcast itu telah meresahkan masyarakat meski Deddy Corbuzier telah meminta maaf dan menghapus videonya.
"Meski Deddy minta maaf dan hapus video tersebut, video tersebut sudah terlanjur dilihat banyak orang. Ini meresahkan. Karena dapat menginspirasi orang lain melakukan hubungan sesama jenis," ujarnya.
Tak hanya itu, anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jatim IV tersebut juga menyinggung pengibaran bendera LGBT di Kedubes Singapura.
Amin menyebut hal itu menjadi bukti diperlukan sanksi terkait LGBT dalam RKUHP.
Tak lama setelah Amin menyinggung pengibaran bendera LGBT itu, mikrofon miliknya langsung mati.
"Menimbang kejadian tersebut untuk menanggulangi penyimpangan seksual, menjadi sangat penting untuk merevisi KUHP yang mengatur tindak kesusilaan secara lengkap. Meliputi perbuatan yang mengandung kekerasan seks...," kata dia.
Setelah itu, Puan melanjutkan untuk menutup Rapat Paripurna DPR.
"Dengan seizin sidang dewan maka izinkanlah kami menutup rapat paripurna dengan mengucap alhamdulillahi rabbil aalamin," ucap Puan.
Ketua DPR RI Puan Maharani kembali mematikan mikrofon saat anggotanya menyampaikan interupsi dalam sidang paripurna.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News