Gunung Semeru Alami Fluktuatif Aktivitas Vulkanik, Warga Diminta Menjauh 15 Kilometer

jatim.jpnn.com, LUMAJANG - Gunung Semeru kembali mengalami fluktuatif aktivitas vulkanik yang cukup signifikan dengan luncuran awan panas guguran (APG) sejak 19 Maret 2021.

Kalaksana BPBD Kabupaten Lumajang Patria Dwi Hastiadi mengatakan aktivitas Semeru meningkat terjadi pada lima hari terakhir. Sejak tanggal 19 Maret gunung yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl itu sudah empat kali meluncurkan APG.

Gunung tertinggi di Jawa tersebut terakhir mengalami aktivitas pada Rabu (23/3) pukul 03.45 WIB, dengan jarak luncur material mencapai empat kilometer mengarah ke Besuk Kobokan dan Besuk Lengkong.

"Untuk statusnya tetap siaga," kata Patria.

Dari data Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) getaran amplitudo APG 25 milimeter, sedangkan lama durasinya sekitar 420 detik dan terekam oleh CCTV AWS yang terpasang di sekitar bantaran sungai.

Ketika terjadi APG, Gunung Semeru diselubungi awan hitam yang cukup pekat. Beruntung, dalam kejadian tersebut arah angin tidak mengarah ke rumah penduduk karena awan pekat tersebut sangat bahaya jika terkena kulit.

Patria tetap mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga kewaspadaan karena bisa mengancam keselamatan. Minimal menjauh dari kawah Jonggring Salaka sejauh 15 kilometer.

"Sebaiknya masyarakat tidak melakukan aktivitas apa pun pada jarak 500 meter dari tepi Sungai Besuk Kobokan," pungkas Patria. (mcr26/jpnn)