Jadi Wilayah Langganan Banjir, Kabupaten Pamekasan Butuh Alat Pendeteksi Dini
jatim.jpnn.com, PAMEKASAN - Kabupaten Pamekasan menjadi langganan banjir sebanyak lima kali. Hal itu menghambat aktivitas masyarakat yang terdampak.
Kabid Pemberdayaan Sumber Daya Air dan Sungai Dinas PUPR Pemkab Pamekasan, Agus Priambodo mengatakan pihaknya membutuhkan teknologi pendeteksi banjir atau early warning system (EWS) untuk menekan dampaknya apabila ada kiriman.
“Kalau kami punya alat pendeteksi dini banjir maka bisa melakukan antisipasi sehingga dampaknya bisa ditekan,” kata Agus tertulis, Rabu (2/3).
Selama ini, kata Agus pemantauan debit air di sejumlah aliran sungai Kabupaten Pamekasan dilakukan secara manual oleh petugas khusus yang ditunjuk Pemkab setempat.
Kendalanya selama ini terkadang terjadi human error, seperti lambatnya pengiriman informasi tentang perkembangan debit air yang membuat warga di daerah terdampak terlambat melakukan antisipasi.
“Kalau kami punya alat itu maka informasi tentang perkembangan terkini bisa tersampaikan kepada petugas penanggulangan bencana yang ada di kota secara lebih cepat,” ujarnya.
Keluhan itu sudah disampaikan kepada tim dan badan anggaran.
"Alat ini memang bukan untuk mencegah banjir, tetapi untuk mengantisipasi dan menekan risiko adanya korban atau dampak lainnya," tuturnya.
Jadi langganan banjir dalam dua bulan, Kabupaten Pamekasan membutuhkan alat pendeteksi dini
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News