Kebut Target Nasional, BKKBN Siapkan 200 Ribu Tim Pendamping Menurunkan Angka Stunting
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Angka stunting secara nasional menurun di angka 24,4 persen pada tahun 2021 dibandingkan tahun sebelumnya 2019 mencapai 27,7 persen.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr Hasto Wardoyo berkeinginan angka stunting mengalami penurunan di angka 16 persen pada tahun 2023 dan tahun berikutnya 2024 berada di angka 14 persen.
Target itu bukan hanya menjadi cita-cita Presiden Joko Widodo (Jokowi), tetapi menjadi tekad semua pemangku kepentingan, termasuk di Jatim.
"Kami akan menyiapkan 200 ribu Tim Pendamping Keluarga, terdiri dari unsur bidan, PKK, dan Kader KB atau kader pembangunan lainnya," kata Hasto di Hotel Vasa Surabaya, Selasa (2/3).
Ratusan ribu tim itu setara dengan 600 ribu orang. Mereka akan dilatih mendampingi calon pengantin atau calon pasangan usia subur, ibu hamil, ibu dalam masa interval kehamilan, dan anak usia 0-59 bulan.
"Peran Tim Pendamping Keluarga di daerah-daerah begitu penting karena menjadi garda terdepan," ujarnya.
Pihaknya juga akan memperkuat koordinasi dan kesepahaman tentang mekanisme tata kerja, pemantauan, pelaporan, evaluasi, dan skenario penandaan stunting di daerah lewat Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting Indonesia (RAN PASTI).
"Sosialisasi RAN PASTI ini menjadi penting, mengingat BKKBN sedang memfinalisasinya dengan pendekatan keluarga berisiko stunting," jelas Hasto.
BKKBN punya target menurunkan angka stunting nasional dengan menyiapkan 200 ribu tim pendamping
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News