Perang Rusia dan Ukraina Berkecamuk, Ini Saran Dosen UB Malang untuk Langkah Politik Indonesia
jatim.jpnn.com, MALANG - Konflik Rusia dan Ukraina telah berkecamuk. Ratusan nyawa yang melayang akibat serangan rudal bertubi-tubi dari kedua negara sepertinya belum ada tanda-tanda mereda.
Salah satu akademisi dan juga dosen Universitas Brawijaya (UB) Malang, Arif Setiawan turut menanggapi peristiwa bersejarah tersebut, terutama terkait dengan posisi Indonesia yang dinilai harus segera bersikap.
Menurutnya, Pemerintah Indonesia harus tetap menerapkan politik yang bebas aktif. Hal tersebut supaya tidak dinilai sebagai negara yang diam dalam persoalan politik atau permasalahan global.
"Dan berpegang teguh sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 alinea keempat, yaitu mewujudkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial," ucapnya, Jumat (25/2).
Jika tidak bisa berperan penting dalam perdamaian kedua negara, Indonesia setidaknya bisa mencegah adanya negara lain yang ikut berkonflik.
Arif juga menilai bahwa Indonesia minimal belajar pengalaman dari negara Timur Tengah yang berkonflik berkepanjangan sehingga yang menjadi korban dalam perang, yakni sipil, terutama anak-anak.
“Indonesia punya sejarah panjang dengan Rusia dan Indonesia juga masih dibutuhkan oleh mereka. Warga Rusia apalagi menilai Indonesia adalah saudara muda mereka,” tuturnya.
Kedekatan historis antara Indonesia dengan Rusia juga cukup karib, apalagi ketika zaman pemerintahan Sukarno. Lagi pula, banyak lagu Indonesia yang diterjemahkan ke bahasa Rusia dan menjadi hit di negara tersebut.
Berikut saran akademisi Universitas Brawijaya Malang terkait dengan langkah Indonesia terhadap perang Rusia dan Ukraina.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News