Waspadai gelombang Ketiga, Epidemiolog Sebut Prokes Bukan Jaminan Masyarakat Lakukan Kegiatan
jatim.jpnn.com, JAWA TIMUR - Seluruh kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur sudah masuk ke zona kuning atau berisiko rendah penyebaran Covid-19. Hal itu berdasarkan pada laporan Satgas Covid-19 Nasional per 22 September 2021.
Meski begitu, Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman meminta masyarakat agar tidak terlalu euforia merayakan penurunan risiko penyebaran Covid-19 tersebut.
"Masyarakat dan pemerintah harus tetap mewaspadai bahaya ancaman Covid-19 gelombang ketiga," jelasnya, Kamis (23/9).
Menurut Dicky, alasan kuat yang melandasi permintaanya tersebut adalah fakta capaian vaksinasi di Jatim maupun di Tanah Air yang belum melebihi angka 50 persen.
"Jadi, kegiatan yang berpotensi menyebabkan peningkatan kasus harus betul-betul dihindari," imbuhnya.
Dicky menyarankan rencana pemerintah maupun warga untuk menggelar acara atau kegiatan yang mengumpulkan banyak orang sebaiknya dihindari, bahkan meski sudah dengan memakai prokes.
"Prokes itu dalam satu kegiatan bukanlah jaminan. Penerapan prokes akan berfungsi efektif jika data-data sudah kuat," ujar dia.
Jika data dan indikator masih lemah, maka risiko lonjakan kasus akan terbuka lebar. Dicky mencontohkan temuan kasus saat pembelajaran tatap muka (PTM) di Jawa Tengah. Menurutnya, itu menjadi salah satu bukti ancaman gelombang ketiga.
Seluruh daerah di Jatim masuk zona kuning dan masyarakat mulai lakukan kegiatan dengan tetap patuhi prokes. Namun, epidemiolog sebut prokes bukan jaminan..
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News