Penelitian di Sumenep Temukan Pembelajaran Via Daring Bikin Anak Bicara 'Kotor'

Kamis, 02 September 2021 – 20:50 WIB
Penelitian di Sumenep Temukan Pembelajaran Via Daring Bikin Anak Bicara 'Kotor' - JPNN.com Jatim
Sejumlah siswa MI di Desa Bragung, Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep, Madura, sedang mengikuti permainan. Pada kesempatan itu dilakukan penelitian dan temukan Pembelajaran Via Daring Bikin Anak Bicara 'Kotor' (ANTARA/Abd Aziz)

jatim.jpnn.com, SUMENEP - Menurut penelitian mahasiswa Universitas Jember, Jawa Timur, karakter siswa selama melaksanakan pembelajaran daring cenderung tidak kooperatif dan kerap memakai gaya bicara 'kotor'.

Penelitian yang dilakukan pada siswa tingkat pendidikan dasar, yakni SD (sekolah dasar) dan madrasah ibtidaiyah (MI) tersebut dilakukan di Sumenep.

Firratus Saadah, mahasiswa yang meneliti tersebut menemukan pembelajaran via daring yang digelar di berbagai sekolah selama ini, telah banyak mengubah karakter anak didik salah satunya membuat gaya bicara anak-anak memakai bahasa 'kotor'.

Mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknologi Informasi tersebut meneliti siswa kelas III hingga VI MI Al-Hidayah di Desa Bragung, Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep, Madura.

"Dari situ, terungkap fakta dari siswa-siswa yang kami teliti, bahwa sejumlah anak di MI Al-Hidayah itu gaya bicaranya 'kotor' setelah berselancar dengan dunia maya," ungkapnya.

Studi lain tentang dampak pembelajaran daring juga dilakukan oleh Wening Sekar Kusuma, mahasiswa di Universitas Yogyakarta.

Temuan Wening menujukkan anak cenderung kurang bersikap kooperatif karena anak jarang bermain bersama, kurangnya sikap toleransi, dan kurangnya bersosialisasi dengan teman terbatasi adanya belajar di rumah.

Selain itu anak terkadang merasa bosan dan sedih, anak merasa rindu teman dan guru serta anak tercatat mengalami kekerasan verbal karena proses belajar yang tidak lazim.

Menanggapi hal tersebut, Akademisi dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura Esa Arif AS, M.I.Kom, menjelaskan pembelajaran daring memang berbeda secara psikologis, terutama pada anak-anak.

"Pada pembelajaran tatap muka, ada sentuhan rasa, karena guru menyampaikannya secara langsung," ujarnya.

Ia juga menambahkan penelitian sejumlah perguruan tinggi memiliki konklusi yang sama dengan dua penelitian di atas.

Oleh karenanya ia berharap pandemi cepat berlalu, sehingga pembelajaran bisa normal kembali. (antara/mcr17/jpnn)

Menurut penelitian mahasiswa Unej, karakter siswa selama melaksanakan pembelajaran daring cenderung tidak kooperatif dan memakai gaya bicara 'kotor'

Redaktur & Reporter : Febriansyah

Sumber Antara
Facebook JPNN.com Jatim Twitter JPNN.com Jatim Pinterest JPNN.com Jatim Linkedin JPNN.com Jatim Flipboard JPNN.com Jatim Line JPNN.com Jatim JPNN.com Jatim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News