Perlu Teladan Untuk Percepat Vaksinasi Anak dan Remaja Madura
jatim.jpnn.com, MADURA - Percepatan vaksinasi COVID-19 di Madura, Jawa Timur memerlukan gerakan gotong royong serta kolaborasi antara anak-anak, orang tua, tokoh agama, dan pemerintah setempat.
"Pada masa pandemi seperti sekarang, vaksinasi COVID-19 menjadi kunci menciptakan kekebalan komunal," kata Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) Universitas Trunojoyo, Surokim Abdussalam, Minggu (8/8).
Dia yakin dengan pertahanan diri yang kuat dari masyarakat, penularan di berbagai wilayah Madura bisa terus ditekan. Terlebih bila diimbangi penerapan 3M (memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, dan menjaga jarak).
Pelaksanaan vaksinasi anak usia 12-17 di Jawa Timur pun makin masif dilakukan dengan jumlah kuota vaksin sebanyak 38 ribu dosis yang dibagi untuk 38 kabupaten/kota setempat.
Menurut Surokim, kultur anak-anak serta remaja di Madura ialah taat dan patuh pada orang tua, guru, maupun kiai mereka.
Tokoh-tokoh tersebut perlu memberi keteladanan terlebih dahulu agar para generasi muda itu mau menjalani vaksinasi COVID-19.
"Peran orang tua serta tokoh agama maupun masyarakat menjadi kunci dari kesuksesan vaksinasi anak di Madura," ujar Surokim.
Menurut dia, jika para orang tua dan tokoh-tokoh yang dihormati sudah menyerukan pentingnya vaksinasi, maka tidak perlu lagi iming-iming pemberian sembako atau bahkan pemaksaan administratif.
Para generasi muda Madura, baik anak-anak hingga remaja membutuhkan keteladanan sosok yang mereka hormati dalam rangka percepatan vaksinasi COVID-19.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News