Mager saat Pandemi Covid-19 Bikin Konsumsi Publik Terhadap BBM Subsidi Turun
"Berkurangnya pemakaian solar dan minyak tanah itu diakibatkan oleh pandemi COVID-19 yang membuat pergerakan manusia dan barang menjadi terbatas. Berkurangnya serapan BBM subsidi itu menjadi penghematan bagi pemerintah," katanya.
Data pemakaian subsidi solar dan premium untuk Kabupaten Jember pada tahun 2020 tercatat menerima subsidi solar sebanyak 79.561 liter solar, namun hanya 77.119 liter yang digunakan, atau terpakai sebanyak 97 persen.
Premium di Jember tersalurkan sebanyak 40.184 liter dari 56.236 liter premium subsidi yang disediakan atau terpakai 71 persen saja.
"Semua BBM subsidi tersebut telah disalurkan melalui enam belas SPBU milik PT. Pertamina dan dua SPBU milik PT. AKR Corporindo di Jember dan sekitarnya," ujarnya.
Bambang juga menjelaskan program BPH Migas mewujudkan BBM satu harga di Indonesia kepada para peserta kuliah umum yang hadir di Unej.
"Pada tahun 2020 lalu, BPH Migas telah berhasil melaksanakan program BBM satu harga di 83 daerah yang mayoritas ada di daerah tertinggal, terdepan dan terluar di nusantara," ujarnya.
Sementara untuk bidang gas bumi, BPH Migas telah membangun 15.725 kilometer jaringan pipa gas baik berupa pipa transmisi maupun pipa distribusi gas bagi pelanggan. (antara/jpnn)
Konsumsi masyarakat Indonesia terhadap BBM bersubsidi ternyata turun selama pandemi Covid-19 karena mobilitas publik yang berkurang alias mager.
Redaktur & Reporter : Angga Setiawan
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News