Jauh-Jauh Hari, Puan Maharani Sudah Jadi Korban 'Kampanye Hitam'
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Kendati putaran pilpres masih tiga tahun lagi, banyak pihak sudah mulai bermanuver. Salah satunya seperti aksi perusakan baliho Ketua DPR RI Puan Maharani di Kabupaten Blitar dan Surabaya.
Direktur Indo Publika, Asip Irama bahkan menyoroti bentuk vandalisme dalam baliho Puan yang ditulisi 'Open BO'.
Menurut dia, para pelaku sengaja berupaya menjatuhkan marwah Puan Maharani yang dinilai merupakan ancaman di dalam kancah politik nasional.
"Bagaimanapun kehadiran Mbak Puan dengan PDIP yang cukup solid adalah ancaman tersendiri bagi calon presiden 2024 lainnya," kata Asip, Selasa (27/7).
Terlebih posisi Puan sebagai Ketua DPR RI jelas memberikan nilai tawar (bargaining power) yang cukup tinggi. Makanya, banyak pihak tak nyaman dengan kehadiranya dalam bursa Pilpres 2024.
Kendati begitu, Asip menyarankan agar aksi vandalisme tersebut tidak ditanggapi secara berlebihan. Apalagi, sudah ditangani oleh aparat kepolisian.
"Black campaign (kampanye hitam) tidak perlu terlalu direspons. Sebab, hanya akan merugikan serta menurunkan elektabilitas Mbak Puan," ujar pengamat tersebut.
Menurut Asip lebih baik memilih bertahan dan terus berkampanye positif daripada menyerang balik. (mcr13/jpnn)
Pengamat berpendapat soal alasan di balik perusakan baliho Ketua DPR RI Puan Maharani di Kabupaten Blitar dan Surabaya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News