BEM UM Jember Gagal Gelar Demo, Akhirnya Terjadi.....
jatim.jpnn.com, JEMBER - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah Jember batal menggelar demonstrasi menentang kebijakan PPKM karena tidak mendapatkan izin dari kepolisian.
"Kami batal menggelar demonstrasi karena tidak diizinkan melakukan unjuk rasa, sehingga kami hanya bagi-bagi sembako kepada pedagang kaki lima yang terdampak PPKM," kata koordinator aksi BEM Universitas Muhammadiyah Jember M Yayan, Senin (26/7).
Para aktivis mahasiswa itu membawa gerobak sebagai simbol bahwa para pedagang kaki lima menjadi pihak yang paling terkena imbas kebijakan PPKM.
Selain itu, aksi para aktivis membawa gerobak pedagang kaki lima sebagai simbol belum meratanya bantuan.
Yayan mengatakan aktivis BEM UM Jember sudah mengantisipasi dengan membatasi jumlah peserta aksi untuk menghindari kerumunan, tetapi tetap tidak diizinkan oleh aparat kepolisian karena alasan pandemi Covid-19.
"Bagi-bagi sembako kepada pedagang juga merupakan bentuk protes terhadap pemerintah yang tidak merata memberikan bantuan kepada mereka yang terdampak PPKM," ucapnya.
Yayan menjelaskan setidaknya ada delapan tuntutan BEM UM Jember terkait kebijakan pemerintah dalam menerapkan PPKM.
Salah satu tuntutan yang diminta BEM UM Jember ialah pemotongan gaji DPR untuk dialokasikan sebagai bantuan sosial penanganan Covid-19.
BEM Universitas Muhammadiyah Jember gagal menggelar demonstrasi menentang kebijakan PPKM usai tidak mendapat izin dari polisi dengan alasan Covid-19.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News