Joe Biden Menekan Militer Myanmar untuk Menghentikan Kudeta

Jumat, 05 Februari 2021 – 17:05 WIB
Joe Biden Menekan Militer Myanmar untuk Menghentikan Kudeta - JPNN.com Jatim
Tentara Myanmar terlihat di dalam Balai Kota di Yangon, Myanmar, Senin (1/2/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/FOC/sa. (REUTERS/STRINGER)

"Tuan Sullivan menyampaikan keprihatinan mendalam Presiden Biden mengenai kudeta di Myanmar dan menyatakan penghargaan atas perhatian negara-negara ASEAN terhadap krisis ini, dengan mencatat pentingnya dukungan regional untuk segera memulihkan demokrasi Myanmar," tulis dewan pers Gedung Putih.

Menurut pernyataan itu, Sullivan juga menekankan komitmen pemerintahan Biden untuk memperluas keterlibatan AS dengan ASEAN termasuk dalam memerangi perubahan iklim, menangani pandemi Covid-19, mempromosikan pemulihan ekonomi dan memajukan keamanan maritim.

Biden pada Senin mengancam untuk memberlakukan kembali sanksi terhadap Myanmar setelah kudeta itu.

Biden mengatakan masyarakat internasional harus bersatu untuk menekan militer agar melepaskan kekuasaan.

Dia juga memperingatkan bahwa Amerika Serikat memperhatikan orang-orang yang mendukung rakyat Myanmar di saat yang sulit.

Sullivan mengatakan dalam pengarahan Gedung Putih pada Kamis bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan perintah eksekutif sebagai tanggapan atas kudeta itu dan sanksi yang berpotensi ditargetkan pada individu dan entitas yang dikendalikan militer. (antara/jpnn)

Joe Bidan menekan militer Myanmar untuk menghentikan kudeta dan membebaskan para pejabat dan aktivis yang hingga saat ini masih ditahan.

Redaktur & Reporter : Angga Setiawan

Facebook JPNN.com Jatim Twitter JPNN.com Jatim Pinterest JPNN.com Jatim Linkedin JPNN.com Jatim Flipboard JPNN.com Jatim Line JPNN.com Jatim JPNN.com Jatim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News