Suroboyo Bus Diminta Tak Beroperasi Selama PPKM Darurat, Berikut Pertimbangannya
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Legislator meminta Dinas Perhubungan Surabaya mengevaluasi operasional Suroboyo Bus di masa PPKM darurat.
Anggota Komisi A DPRD Surabaya Imam Syafi'i menilai selama PPKM darurat berlangsung, Suroboyo Bus kurang bermanfaat. Bahkan berpotensi dimanfaatkan warga untuk sekadar jalan-jalan.
"Padahal di masa PPKM darurat, warga diimbau supaya di rumah saja untuk memutus penularan COVID-19," kata Imam, Rabu (14/7).
Dia mewanti-wanti jangan sampai keberadaan bus itu justru memfasilitasi warga untuk bepergian dengan tujuan tidak penting. Sehingga Imam mengusulkan agar operasional angkutan umum tersebut dihentikan sementara.
"Sebab berisiko menjadi pemicu penularan COVID-19, khususnya bagi sopir dan kernetnya," ujar dia.
Menurut dia, anggaran operasional bus juga tidak sepadan dengan jumlah penumpang yang sangat minim. Bahkan, Imam melihat sendiri sepanjang perjalanan dari Jembatan Merah sampai Joyoboyo, hanya ada dua penumpang.
Lebih baik, anggarannya dialihkan untuk memberi bantuan sembako kepada warga terdampak COVID selama PPKM Darurat.
"Saat ini, ada 18 bus yang beroperasi. Lumayan kalau anggaran BBM-nya untuk masyarakat," tutur Imam.
Legislator meminta pemkot menghentikan sementara operasional Suroboyo Bus di masa PPKM darurat.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News