Vaksinasi COVID-19 di Gelora 10 November Surabaya Justru Berisiko

Senin, 12 Juli 2021 – 10:00 WIB
Vaksinasi COVID-19 di Gelora 10 November Surabaya Justru Berisiko - JPNN.com Jatim
Ribuan warga antre mengikuti vaksinasi COVID-19 massal hari kedua di Gelora 10 November (G10N) Tambak Sari, Kota Surabaya, Rabu (7/7/2021). (FOTO ANTARA/Abdul Hakim)

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Fraksi PKS DPRD Surabaya, Jawa Timur menilai pelaksanaan vaksinasi COVID-19 massal di Stadion Gelora 10 November (G10N) justru menimbulkan kerumunan dan berisiko.

Ketua Fraksi PKS Akhmad Suyanto menjelaskan Surabaya sedianya telah menjalani PPKM mikro yang melibatkan kelurahan hingga ke tingkat RT sebagai ujung tombak.

"Maka pada PPKM darurat ini sebetulnya tinggal melanjutkan saja pembatasan di skala kota, tanpa merubah kegiatan di tingkat RT/RW yang telah berjalan," kata dia, Minggu (11/7)

Anggota Komisi B DPRD Surabaya itu menyoroti sejumlah kegiatan PPKM darurat justru menimbulkan kerumunan, di antaranya, vaksinasi massal.

Menurut dia, Pemkot Surabaya awalnya sudah benar menggelar vaksinasi COVID-19 di puskesmas dan balai-balai RW. Sebab, memudahkan pengelolaan serta pemantauan warga oleh RT-RW setempat.

"Warga pun tak perlu jauh-jauh ke Gelora 10 November. Dijemur kepanasan tanpa suplai air akan berisiko terjadi dehidrasi," ujar dia.

Dia mengamini memang ada bagusnya terpapar sinar matahari untuk menambah vitamin D, tetapi perlu diingat terpapar sinar UV tinggi dalam waktu berlebih juga tidak baik.

"Ditambah berpotensi menimbulkan kerumunan skala besar," tutur Yanto.

Fraksi DPRD Kota Surabaya menilai pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Stadion Gelora 10 November berisiko karena menimbulkan kerumunan.
Sumber Antara
Facebook JPNN.com Jatim Twitter JPNN.com Jatim Pinterest JPNN.com Jatim Linkedin JPNN.com Jatim Flipboard JPNN.com Jatim Line JPNN.com Jatim JPNN.com Jatim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News