Malang Alami Inflasi Sebesar 0,06 Persen pada Januari 2020

jatim.jpnn.com, MALANG - Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa Kota Malang mengalami inflasi sebesar 0,06 persen pada Januari 2021.
Kepala BPS Kota Malang, Sunaryo, terjadinya infalsi di wilayahnya didorong kenaikan harga pada kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau.
Secara rinci, kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau mengalami kenaikan sebesar 0,35 persen, dengan memberikan andil terhadap inflasi Kota Malang sebesar 0,08 persen.
"Inflasi hampir terjadi pada seluruh kelompok pengeluaran. Setelah inflasi Desember 2020, pada Januari 2021 Kota Malang kembali mengalami inflasi, namun lebih rendah," kata Sunaryo, di Kota Malang, Senin.
Sunaryo menjelaskan selain kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau tersebut, kelompok lain yang mengalami inflasi adalah kelompok pengeluaran kesehatan, yang tercatat sebesar 0,40 persen, dengan andil 0,01 persen.
Kemudian, inflasi juga terjadi pada kelompok pengeluaran perawatan pribadi, dan jasa lainnya sebesar 0,32 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,26 persen, dan kelompok penyedia jasa makanan, minuman atau restoran sebesar 0,11 persen.
"Pengendalian harga di Kota Malang masih dalam kondisi normal. Harga bahan pokok terkendali, suplai terjaga, dan permintaan terbatas. Itu yang harus didorong," kata Sunaryo.
Selain itu kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga juga mengalami inflasi sebesar 0,05 persen, diikuti kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,02 persen, serta kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,02 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa Kota Malang mengalami inflasi sebesar 0,06 persen pada Januari 2021.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News