Tragedi Tenggelamnya KMP Yunicee, Pakar Perkapalan ITS: Gelombang Laut Bikin Kapal Robek

Rabu, 30 Juni 2021 – 20:35 WIB
Tragedi Tenggelamnya KMP Yunicee, Pakar Perkapalan ITS: Gelombang Laut Bikin Kapal Robek - JPNN.com Jatim
Ilustrasi Kapal Tenggelam, Grafis: Sultan Amanda Syahidatullah/JPNN.com

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Pakar Perkapalan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Prof. I Ketut Aria Pria Utama memberikan pendapat terkait penyebab tenggelamnya KMP Yunicee di perairan Selat Bali pada Selasa (29/6).

"Kondisi kapal kelihatannya sudah tua dan kurang terawat. Usia kapal memberi pengaruh terhadap tenggelammnya," kata Prof Ketut di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (30/6).

Ketut menjelaskan rata-rata kapal feri bisa beroperasi selama 20 tahun, dan bisa lebih lama jika mendapat perawatan lebih baik.

Adapun di luar negeri, kapal hanya mendapatkan izin operasi selama 10 tahun.

"Setahu saya KMP Yunicee ini bukan kapal baru karena dibeli dari Korea Selatan," kata Anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) itu.

Prof Ketut memaparkan jika dilihat dari bukti foto yang tersebar di sejumlah media, pintu rampa kapal sudah ditutup dengan kedap yang sesuai dengan standar.

"Hanya ada satu jawaban, yakni bagaimana caranya air masuk. Ada beberapa kemungkinan soal itu," ujar Vice President the Royal Institution of Naval Architects (RINA) Regional Asia itu.

Dia mencontohkan, saat peristiwa kapal tenggelam salah satunya di Teluk Bone, Sulawesi, kapal tidak mengalami kebocoran tapi air masuk karena gelombang laut yang besar melalui pintu rampa yang tidak kedap. Air tersebut pelan-pelan masuk karena keteledoran kru kapal sehingga ruang mesin dipenuhi air dan membuat kapal terbalik.

"Dari insiden kapal tenggelam ini kemungkinannya juga karena nakhoda tidak memperhatikan jika kapal sudah kandas," ujarnya. (mcr6/antara/jpnn)

Pakar Perkapalan ITS Memberikan analisis soal penyebab KMP Yunicee tenggelam di perairan Selat Bali.

Redaktur & Reporter : Angga Setiawan

Facebook JPNN.com Jatim Twitter JPNN.com Jatim Pinterest JPNN.com Jatim Linkedin JPNN.com Jatim Flipboard JPNN.com Jatim Line JPNN.com Jatim JPNN.com Jatim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News