Eks FPI Pindah Gabung NU dan Muhammadiyah, Ini Kata Wakil Komisi III DPR RI
jatim.jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni, mengomentari kabar tentang Mantan anggota ormas Front Pembela Islam (FPI) bergabung dengan Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
Menurutnya, tindakan mantan anggota FPI bergabung dengan organisasi masyarakat (ormas) yang taat pada konstitusi di Indonesia dinilai tepat agar mereka terhindar dari kelompok radikal.
Sahroni juga mengatakan dua organiasi Islam terbesar di Indonesia punya rekam jejak yang bagus.
NU dan Muhammadiyah juga dianggap banyak membantu pemerintah dalam bidang sosial, ekonomi, dan keamanan.
"Apabila ada eks FPI yang bergabung, tentu saja merupakan hal bagus," kata Sahroni di Jakarta pada Rabu (27/1).
Saat FPI dibubarkan, salah satu yang dikhawatirkan adalah mantan anggotanya terpancing gabung ke kelompok radikal.
Namun, Sahroni yakin hal itu tidak akan terjadi bila mantan anggota FPI bisa membedakan organisasi yang sesuai konstitusi dan tidak. Menurut dia, bergabung ke NU atau Muhammadiyah merupakan pilihan tepat.
"NU dan Muhammadiyah memiliki fondasi kebangsanaan yang kuat, jadi akan susah paham radikal berkembang di dalam. Mereka saling menjaga anggotanya," kata politikus Partai NasDem ini.
Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni, mengomentari kabar tentang Mantan anggota FPI bergabung dengan NU dan Muhammadiyah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News