Mawar Bisa Kantongi Setengah Juta untuk Satu Kali 'Kencan Kilat' di Dolly
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Seorang PSK sebut saja Mawar menceritakan bisnis prostitusi Dolly yang masih berjalan, meski telah ditutup oleh Pemkot Surabaya.
“Aktivitas prostitusi di Dolly cuma berlangsung malam hari. Sehabis maghrib para muncikari sudah mulai mencari tamu,” ujar Mawar dalam podcast IKA Stikosa-AWS yang dipandu Noor Arief Prasetyo, Minggu (6/6).
Mawar mengaku dalam podcast berjudul ‘Dolly Belum Mati’ itu para PSK mendapatkan tarif bervariatif setiap satu kali kencan.
"Kadang minimal itu kita dapat bersih Rp 150 ribu. Tapi kadang kalau tamu luar kota dapatnya Rp 500 ribu. PSK tidak tahu transaksi di luar antara mucikari sama pelanggan," ujarnya.
Mawar menjelaskan bahwa tamu yang membayar di depan PSK saat usai kencan maka pembagiannya bisa lebih besar.
"Kalau tamu bayar 500 ribu, maka muncikari tidak bisa berbuat apa-apa. PSK dapat 250 dan muncikari 250. Kamar tetap jadi tanggungan muncikari dan 250 itu masih mereka bagi karena bisa dua atau tiga orang muncikari," katanya.
Mengenai tempat atau lokasi kencan, LD mengaku ada tamu yang mengajak ke hotel atau di tempat milik tamu, bahkan di kamar yang disewakan di lokasi Dolly.
Adapun pembayaran kamar sudah dilakukan oleh muncikari dari harga transaksi yang sudah disepakati dengan tamu.
Seorang PSK sebut saja Mawar menceritakan bisnis prostitusi Dolly yang masih berjalan, meski telah ditutup oleh Pemkot Surabaya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News