Mau Lihat Pelikan Australia? Coba Datang ke Sini
jatim.jpnn.com, GRESIK - Gresik memiliki ikon kebanggan baru menyusul ditetapkannya Kawasan Mangrove Ujungpangkah sebagai Kawasan Ekosistem Esensial (KEE).
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menilai potensi alam kawasan seluas 1.554,27 hektare tersebut sangat besar.
Pada musim tertentu, ada sekitar 72 jenis burung laut memenuhi lokasi itu dan sebanyak 50 jenis di antaranya adalah burung yang melakukan migrasi dari Benua Australia.
Baca Juga:
"Setiap Juni dan Juli, daerah itu menjadi area migrasi serta habitat burung pelikan asal Australia," tutur Direktur Bina Pengelolaan Ekosistem Esensial (BPEE) KLHK, Asep Sugiharta, Jumat (4/6).
Menurut Asep, dengan ditetapkannya Ujungpangkah menjadi KEE, kawasan itu akan dikenalkan ke tingkat nasional bahkan internasional.
"Mangrove Ujungpangkah adalah KEE pertama yang ada di luar hutan konservasi," kata dia.
Asep menyampaikan pula KEE Mangrove Ujungpangkah dirancang untuk kepentingan internasional di bawah Konvensi Lahan Basah (Ramsar).
Konvensi Ramsar adalah perjanjian lingkungan antarpemerintah oleh UNESCO pada 1971, dan mulai berlaku 1975.
Mangrove Ujungpahkah, Gresik ditetapkan sebagai kawasan ekosistem esensial (KEE) oleh pemerintah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News