Gunung Semeru Bentuk Kubah Lava Baru, Lebih Besar dan Berbahaya
Hasil evaluasi dari Kementerian ESDM dan Badan Geologi menyebutkan bahwa aktivitas Gunung Semeru saat ini masih fluktuatif.
Jumlah dan jenis gempa yang terekam masih didominasi oleh jenis gempa permukaan, seperti gempa awan panas guguran, gempa erupsi/letusan, gempa guguran, gempa embusan, dan gempa getaran banjir.
Tercatat selama periode 11- 17 Januari 2022 terjadi sekali gempa APG, 90 kali gempa letusan, 35 gempa guguran, 58 kali gempa embusan.
Lalu, ada pula 72 kali gempa Harmonik, dua kali gempa tektonik lokal, 18 kali gempa tektonik jauh, dan 11 kali gempa getaran banjir yang berkaitan dengan aliran lahar.
Sampai saat ini, Gunung Semeru masih dalam level III atau siaga dengan potensi ancaman luncuran awan panas dan potensi lahar hujan dari puncak vulkan tersebut. (mcr26/jpnn)
Gunung Semeru membentuk kubah lava baru. Berikut penjelasan BMKG Lumajang terkait dengan dampak dan potensi bahayanya.
Redaktur : Fahmi Azis
Reporter : Ridho Abdullah Akbar
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News