Polisi Kembali Dihalau Saat Antar Surat Pemanggilan Kedua Terhadap MSAT di Ponpesnya
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Aksi pengusiran anggota polisi berpakaian preman terekam dalam sebuah video yang kemudian beredar di aplikasi percakapan WhatsApp pada Kamis (13/1).
Video berdurasi satu menit 56 detik tersebut menampilkan anggota polisi berpakaian preman dihalau saat akan masuk ke dalam komplek Pesantren Shiddiqiyyah Jombang.
Pria berpakaian preman tersebut mengaku sebagai utusan dari Polda Jatim dan hendak mengantarkan surat panggilan untuk tersangka pencabulan santriwati, MSAT yang notabene anak kiai setempat.
Baca Juga:
“Saya hanya menjalankan tugas mengantarkan surat panggilan untuk Mas Bekhi (MSAT). Kalau tak ada, tidak apa-apa, kami tidak akan mengganggu ketentraman Bapak-Bapak,” ucap pria tersebut.
Pria tersebut diketahui Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Hendra Eko Triyulianto.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Gatot Repli Handoko membenarkan adanya penyidik yang mengantar surat pemanggilan terhadap MSAT.
“Itu video siang tadi. Penyidik mengantar surat panggilan, tetapi yang bersangkutan tidak ada di tempat,” kata Gatot saat dikonfirmasi.
Mendengar kabar bahwa tersangka tak ada di tempat, penyidik kembali ke Polda Jatim. Pemanggilan itu merupakan panggilan yang kedua kalinya.
Saat mengantarkan surat pemanggilan terhadap tersangka pencabulan santriwati, MSAT di Ponpes Assidiqiyah Jombang, polisi kembali dihalau.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News