Vaksinasi Anak 6-11 Tahun di Surabaya Capai 51,53 Persen, Anggota TNI Sampai Pegangi Tangan Siswa
"Tadi bahkan ada satu anak yang menangis dan sampai harus dipegangi oleh tiga vaksinator dan tiga anggota TNI," tutur Roni.
Dari seluruh warga Kelurahan Simomulyo, Roni menyebut 10 persen anak-anak belum tervaksinasi karena beberapa faktor. Pertama, banyak yang masih tinggal di desa karena sekolah daring. Lalu, orang tua mereka yang masih bekerja dan tak bisa hadir mendampingi.
"Kemudian, sebagian dari mereka juga ada yang baru mendapat imunisasi non-covid-19 sehingga belum bisa menerima vaksin," terang dia.
Sementara itu, Mayor Infanteri Heri Susanto, Danramil Kecamatan Sukomanunggal menyebut bahwa pihaknya memboyong vaksinator dari Rumah Sakit Bantuan (Rumkitban) III DKT Gubeng Surabaya.
"Total anggota yang diterjunkan 17 orang. Vaksinator 2 tim ada 9. Anggota TNI ada delapan," terang dia.
Adapun, tugas aparat tidak hanya melakukan pengamanan, tetapi juga memenangkan anak-anak yang menangis dan menolak divaksin.
"Kendalanya, pagi tadi banyak sekali yang datang. Kami umumkan jam 8 pagi. Namun, dari jam 6 dan 7 sudah datang. Antusiasme warga tinggi," tandasnya. (mcr23/jpnn)
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi terus mengebut pelaksanaan vaksinasi kepada anak usia 6-11 tahun.
Redaktur : Fahmi Azis
Reporter : Ardini Pramitha
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News