Kader Kesehatan di Surabaya Cuma Dapat Insentif Rp 28 Ribu, Janji Eri Cahyadi jadi Sorotan
jatim.jpnn.com, SURABAYA - DPRD Surabaya mendesak pemerintah kota menaikkan insentif bagi sejumlah kader kesehatan yang dinilai kurang menyejahterakan.
Wakil Ketua DPRD Surabaya Laila Mufidah mengatakan saat ini kader kesehatan hanya mendapat insentif sebanyak Rp 28 ribu setiap ada kegiatan penyuluhan kepada warga.
Laila menyebut jumlah tersebut tidak sebanding dengan kerja para kader kesehatan yang harus mengunjungi setiap rumah warga.
Baca Juga:
“Para kader kesehatan ini bertanggung jawab atas kesehatan atas warga sekampung meski saat ini dikhususkan untuk ibu hamil dan para balita,” ujar Laila di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (8/5).
Politikus perempuan PKB ini mempertanyakan janji kampanye Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi untuk meningkatkan insentif para kader kampung yang jumlahnya lebih 2.000 orang.
"Hampir seratus hari masa jabatan wali kota yang diemban Eri Cahyadi, tetapi masih belum ada realisasi terkait hal ini meski insentif untuk RT, RW dan LPK sudah naik," ujarnya.
Laila juga menyampaikan wacana soal kader tidak diperkenankan rangkap jabatan karena dikhawatirkan penyaluran insentif tidak tepat.
Dia turut mengakui sebenarnya ada keterbatasan sumber daya manusia yang bersedia untuk menjadi kader kesehatan.
DPRD Surabaya tuntut janji Wali Kota Eri Cahyadi soal menaikkan insentif bagi sejumlah kader kesehatan yang cuma mendapatkan Rp 28 ribu per kegiatan
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News