Cecak Ditelan Buaya

Rabu, 05 Mei 2021 – 05:28 WIB
Cecak Ditelan Buaya - JPNN.com Jatim
Wadah Pegawai KPK menggelar aksi penutupan logo KPK di Gedung KPK, Jakarta, Minggu (8/9). Foto: Ricardo/JPNN.com

Satu mata Novel cacat permanen akibat serangan fajar orang tidak dikenal dengan air keras.

'Faksi taliban' ini tetap menjadi nuisance atau gangguan, mirip kerikil dalam sepatu yang membuat jalan tidak nyaman.

Harus ada final blow, hantaman terakhir, untuk membersihkan faksi itu, sehingga screening  dilakukan dengan melakukan tes wawasan kebangsaan sebagai syarat peralihan status seluruh karyawan KPK menjadi pegawai negeri.

Kabar terbaru menyebut Novel Baswedan yang dikenal sebagai penyidik senior KPK justru tidak lolos seleksi. Kalau kabar ini benar, berarti institusi Polri bisa disebut kebobolan karena Novel adalah mantan polisi lulusan Akpol 1998.

Kalau Novel tidak lolos tes, bagaimana dengan Stepanus Robin Pattuju, penyidik KPK yang terjerat kasus suap dari wali kota Tanjung Balai. Belum diketahui apakah Stepanus sempat ikut tes atau tidak.

Tes wawasan kebangsaan ini, mungkin, akan menjadi episode terakhir pertarungan cecak vs buaya. Cerita akhirnya akan menjadi very very happy ending untuk sang buaya. The end.(*)

Tes wawasan kebangsaan di KPK, mungkin, akan menjadi episode terakhir pertarungan cecak vs buaya.

Redaktur & Reporter : Antoni

Facebook JPNN.com Jatim Twitter JPNN.com Jatim Pinterest JPNN.com Jatim Linkedin JPNN.com Jatim Flipboard JPNN.com Jatim Line JPNN.com Jatim JPNN.com Jatim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News