Sungsang
Di era Jokowi sekarang KPK tamat, kata Busyro. Ali Mochtar Ngabalin dengan berang menuduh Busyro Muqoddas berotak sungsang.
Ngabalin menganggap apa yang dilakukan Busyro mencederai Muhammadiyah sebagai organisasi dakwah yang fokus pada gerakan sosial dan pendidikan. Busyro Muqoddas, kata Ngabalin, tidak pantas menjadi ketua PP Muhammadiyah, dan lebih pantas menjadi ketua LSM atau ketua partai politik.
Bukan sekali ini saja Ngabalin menggunakan istilah otak sungsang untuk menyerang balik pengritik pemerintah. K.H Anwar Abbas juga disebut Ngabalin sebagai orang tua berotak sungsang gegara mengkritik Kapolri Listyo Sigit Prabowo.
Ketika itu K.H Anwar Abbas berkomentar bahwa kasus penistaan agama oleh Joseph Paul Zhang tidak akan ditangani serius oleh polisi karena Kapolri Jenderal Listyo Sigit beragama Kristen. Ngabalin langsung menyerang balik dengan menyebut Anwar Abbas berotak sungsang.
Kali ini giliran Busyro Muqoddas yang diserang Ngabalin dengan sebutan otak sungsang. Rupanya, bagi Ngabalin, setiap orang yang kritis terhadap kebijakan pemerintah dianggap berotak sungsang.
Istilah sungsang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti posisinya terbalik, atas menjadi bawah dan bawah menjadi atas. Dalam Bahasa Inggris disebut upside down.
Atau bisa juga terbalik dalam memakai baju, dalam menjadi luar dan luar menjadi dalam. Dalam Bahasa Inggris disebut inside out.
Sungsang juga dipakai untuk menggambarkan sesuatu yang terbalik, yang depan menjadi belakang, dan yang belakang menjadi depan. Seharusnya yang normal adalah kepala keluar duluan dalam persalinan bayi, tetapi yang keluar ternyata kaki duluan. Itulah bayi sungsang.
Inilah contoh nyata politisi berotak sungsang. Belum lama dia mendukung Prabowo dan menjelek-jelekkan Jokowi, tetapi kemudian balik mendukung Jokowi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News