Golkar Surabaya Ikut Tanggapi Wacana Pilkada Dipilih DPRD, Begini Kalimatnya
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Presiden Prabowo Subianto melempar wacana agar pemilihan kepala daerah (Pilkada) bisa dipilih langsung oleh DPRD. Wacana itu diungkapkan karena besarnya biaya pesta demokrasi lima tahunan yang mencapai triliunan.
Ketua DPD Golkar Surabaya Arif Fathoni setuju dengan usulan tersebut. Menurutnya, anggaran yang diperuntukkan pada Pilkada bisa dialokasikan ke pembangunan infrastruktur dan pendidikan.
Di Surabaya sendiri, anggaran Pilwali Surabaya yang mencapai Rp114 miliar, sedangkan anggaran Pilgub Jatim mencapai Rp1,1 triliun.
Dia lantas mempertanyakan apakah tingginya biaya tersebut berbanding lurus dengan peningkatan indeks demokrasi di Indonesia.
"Apakah tidak sebaiknya anggaran sebanyak itu digunakan untuk membangun jalan, gedung sekolah, atau program lainnya sehingga misalnya, sekolah dasar bisa digratiskan di seluruh sekolah swasta, dan tidak ada lagi anak putus sekolah karena faktor ekonomi," ujar Toni, Sabtu (14/12).
Toni pun mengajak masyarakat untuk berdiskusi mengenai efektivitas sistem demokrasi langsung dalam Pemilukada saat ini.
Senada, salah satu warga Surabaya Muhammad Taufik menilai seringnya pemilu hanya menghabiskan anggaran negara tanpa membawa dampak signifikan bagi kehidupan rakyat.
“Pemilu itu seringnya hanya menghabiskan anggaran negara, tidak membuat kehidupan rakyat jadi lebih baik. Biar dipilih DPRD saja, biar kalaupun ada penyimpangan dosanya ditanggung DPRD,” ujar Taufik.
Golkar Surabaya setuju dengan wacana Presiden Prabowo terkait pilkada yang dipilih DPRD
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News