Hubungan Sejarah, Gus Yahya Desak Kepemimpinan PKB Dikembalikan Kepada Ulama

Senin, 19 Agustus 2024 – 19:12 WIB
Hubungan Sejarah, Gus Yahya Desak Kepemimpinan PKB Dikembalikan Kepada Ulama - JPNN.com Jatim
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf bersama Wakil Ketua Rais Aam PBNU KH Anwar Iskandar memberikan keterangan di Kantor PCNU Surabaya, Senin (19/8). Foto: Arry Saputra/JPNN

“Para kiai memerintahkan kami melanjutkan ikhtiar itu sampai tercapai agregasi dari aspirasi para kiai, yaitu dikembalikannya kepemimpinan ulama di PKB,” ujar Gus Yahya di Kantor PCNU Surabaya, Senin (19/8).

Upaya tersebut, kata dia, akan terus dilakukan sampai aspirasi dari PBNU ke PKB benar-benar terwujud.

“(Kami) tidak akan berhenti sampai berhasil. Mandat dari kiai, kami harus terus berikhtiar dan tidak boleh berhenti sampai berhasil,” ucapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Rais Aam PBNU KH Anwar Iskandar mengatakan langkah yang diambil adalah upaya untuk memperbaiki hubungan antara NU dan PKB.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam memperbaiki hubungan NU dan PKB sebuah organisatoris yang didasari fakta-fakta sejarah sebelum partai itu dilahirkan.

“Dimulai dari aspirasi para kiai-kiai dari seluruh Indonesia yang waktu itu berkumpul di Jatim, di Langitan, Jateng di Rembang, Jabar di Buntet, dan menyampaikan aspirasinya kepada PBNU agar mendirikan partai,” bebernya.

Aspirasi tersebut kala itu ditindaklanjuti PBNU dengan membentuk tim lima yang diketuai KH Ma’ruf Amin. Tim itu lalu melahirkan konsep yang akhirnya menjadi PKB.

Kemudian dideklarasikan pengurus besar yang deklaratornya, yakni KH Ilyas Ruchiyat, KH Muchith Muzadi, KH Bisri Mustofa, dan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Lahirnya PKB memiliki hubungan sejarah dengan kiai-kiai yang mendirikan partai dari NU tersebut.
Facebook JPNN.com Jatim Twitter JPNN.com Jatim Pinterest JPNN.com Jatim Linkedin JPNN.com Jatim Flipboard JPNN.com Jatim Line JPNN.com Jatim JPNN.com Jatim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News