UMSurabaya Bahas Demokrasi Bersama Thomas Power, Ungkap 3 Faktor Regresi
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Ketua Pusat Studi Anti-Korupsi & Demokrasi (PUSAD) Satria Unggul Wicaksana mengatakan persoalan demokrasi di Indonesia yang makin mengkhawatirkan mengakibatkan banyaknya kekerasan.
Selain itu, penyalahgunaan populisme dan terjadinya polarisasi politik di antara kelompok masyarakat juga menjadi persoalan serius yang berdampak pada kemunduran demokrasi di Indonesia.
Hal itu disampaikan Satria saat membedah buku Demokrasi di Indonesia Stagnasi ke Regresi karya Thomas Power di di Universitas Muhammadiyah atau UMSurabaya.
Baca Juga:
Menurut dia, membaca dan membedah buku tersebut menjadi hal penting yang harus dilakukan akademisi menjelang pelaksanaan Anti Corruption Summit (ACS) ke-5 yang membahas isu korupsi di sektor politik.
“RUU KUHP, revisi Undang-undang KPK, dan berbagai macam praktik ugal-ugalan demokrasi kita makin menandakan bahwa penting adanya refleksi dan konsolidasi gerakan masyarakat sipil,” tutur Satria, Jumat (26/8)
Dia ingin ke depan pembahasan demokrasi di Indonesia bakal terus digalakkan, mengingat tahapan Pemilu 2024 sudah berjalan.
"Beberapa waktu ke depan juga akan ada kontestasi partai politik maupun aktor politik," katanya.
Sementara itu, penulis buku Thomas Power sekaligus Akademisi Universitas Flinders dari Australia itu menjelaskan bukunya memang dirancang menilai demokrasi di Indonesia.
UMSurabaya mengundang Thomas Power membahas kondisi demokrasi kekinian di Indonesia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News