Nostalgia Saat di Surabaya, Djarot Nikmati Tahu Campur Bersama Cak Awi
“Petisnya ini spesial banget, top markotop. Ngangeni,” ucapnya.
Kedatangan Djarot di Surabaya sebetulnya menghadiri peringatan Hari Lahir Bung Karno pada Senin (6/6). Proklamator Indonesia itu lahir pada 6 Juni 1901 di sebuah rumah kecil perkampungan Pandean.
Djarot kemudian menyinggung buku 'Mustika Rasa' yang mendokumentasikan resep berbagai masakan dari penjuru nusantara yang penyusunannya diinisiasi oleh Presiden Soekarno pada saat itu.
"Jadi, Bung Karno sejak dulu itu sudah punya kesadaran kekayaan rempah Indonesia bisa menghasilkan kekayaan kuliner yang begitu luar biasa, bisa menggerakkan ekonomi lokal, dan menjadi bagian dari sosio kultural mengiringi gerak perubahan masyarakat," paparnya.
Cak Awi sapaan akrab Adi Sutarwijono menambahkan beragam kuliner mampu menghidupi gerak masyarakat Kota Pahlawan. Dalam peringatan Hari Lahir Bung Karno, PDIP berencana memasak 20 resep dalam buku tersebut.
"Kami melibatkan ibu-ibu di perkampungan padat penduduk di tempat Bung Karno dilahirkan dan menempa diri ketika indekos di rumah HOS Tjokroaminoto," jelasnya.
Selain itu, ada serangkaian acara lainnya berupa Senam Indonesia Cinta Tanah Air (SICITA), santunan anak yatim, bantuan sembako untuk warga yang membutuhkan, Khotmil Qur'an, Istigasah, hingga tapak tilas sejarah Bung Karno bersama anak-anak muda. (mcr12/jpnn)
Djarot Saiful Hidayat menikmati tahu campur bersama Cak Awi untuk nostalgia dan rindu dengan kuliner khas Lamongan.
Redaktur & Reporter : Arry Dwi Saputra
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News