Aremania Bersaksi, Pintu 12 Stadion Kanjuruhan Sudah Terkunci, Bahkan Sebelum Laga Usai
Namun, Steward menghalau kedua suporter untuk tidak mendekat. Tidak lama berselang, suporter lain masuk.
Aparat pun turun tangan dan mengganjar suporter itu dengan pentungan. Kerusuhan lantas menjadi-jadi. Tak lama, para suporter ditembak dengan gas air mata.
“Tembakan pertama langsung ke tribune. Begitu juga dengan tembakan kedua. Saya yang merasakan waktu itu, asapnya sangat perih di kulit dan (napas) sesak,” katanya.
Dia mengaku bisa selamat dari situasi krisis tersebut setelah berinisiatif menuju pintu 14, dekat Gedung VIP.
Hanya saja, Dadang mengaku harus berjuang dan berdesak-desakan dengan suporter lainnya yang buru-buru keluar dari stadion.
Dia sempat melihat ada anak kecil dan perempuan yang jatuh dari atas tangga menuju pintu keluar.
“Saya keluar itu lewat Pintu 14, sedangkan pintu 13 dan 12 sudah tidak bisa (dilewati), sangat penuh waktu itu,” ujarnya.
Walakhir, pintu 12 dan 13 menjadi salah dua titik yang menjadi lokasi terbanyak korban meninggal berjatuhan. (mcr26/jpnn)
Darman mengaku bisa selamat dari situasi krisis di Kanjuruhan setelah menuju pintu 14, dekat Gedung VIP.
Redaktur : Fahmi Azis
Reporter : Ridho Abdullah Akbar
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News