Santri Banyuwangi Tewas Dianiaya, Pengasuh Ponpes Akui Hanya Tahu Terpeleset

Senin, 26 Februari 2024 – 19:35 WIB
Santri Banyuwangi Tewas Dianiaya, Pengasuh Ponpes Akui Hanya Tahu Terpeleset - JPNN.com Jatim
Pondok Pesantren Pesantren PPTQ Al Hanifiyyah, Desa Kranding, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri. Foto: Source JPNN

“Namun, ya saya percaya karena yang menyampaikan kakaknya. Masak kakaknya mau menipu kan kecil kemungkinan,” imbuhnya.

Dia juga tak mengetahui adanya dugaan penganiayaan yang menyebabkan tewasnya BBM tersebut.

“Jadi, di luar prediksi saya ada dugaan semacam itu. Munculnya dugaan aja tidak ada, wong dari awal bilangnya terpeleset,” ujarnya.

Setibanya di rumah duka, keluarga korban merasa ada yang janggal dengan kondisi jenazah sebab mengeluarkan darah terus sehingga tembus pada kain kafan.

Guna mengecek kondisi jenazah, keluarga korban membuka kain kafan. Betapa kagetnya, Gus Fatih melihat jenazah dengan luka lebam.

Dia pun mengaku terpukul dengan kejadian ini dan juga mengaku tidak tega melihat kondisi jenazah.

Adapun Polres Kediri Kota juga telah menetapkan empat tersangka dalam kasus tewasnya BBM.

Mereka ialah ialah MN (18) asal Sidoarjo, MA (18) asal Nganjuk, AF (16) asal Denpasar yang juga sepupu korban dan AK (17) asal Surabaya. Mereka adalah teman sesama dan kakak kelas korban. (mcr23/jpnn)

Berikut pengakuan pengasuh ponpes di Kediri terkait santri yang tewas diduga dianiaya.
Facebook JPNN.com Jatim Twitter JPNN.com Jatim Pinterest JPNN.com Jatim Linkedin JPNN.com Jatim Flipboard JPNN.com Jatim Line JPNN.com Jatim JPNN.com Jatim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News