Cekcok Saat Pesta Miras, Pengamen di Tulungagung Dianiaya Hingga Tewas
jatim.jpnn.com, TULUNGAGUNG - Seorang pengamen asal Kecamatan Tulungagung ditemukan meninggal di depan pintu gerbang lembaga pendidikan Kelurahan Jepun, Tulungagung pada Rabu (15/2).
Korban meninggal akibat luka benda tumpul pada kepala dan terjadi pendarahan di otaknya. Polisi juga menemukan barang bukti gitar milik pengamen dalam kondisi rusak.
Setelah melakukan serangkaian penyelidikan, kepolisian akhirnya berhasil mengungkap kasus penganiayaan berujung kematian tersebut.
“Kami menangkap pelaku berinisial MIM (23) saat berusaha melarikan diri ke wilayah Karanganyar, Jawa Tengah, tepatnya di Jalan Raya Solo Sragen,” kata Wakapolres Tulungagung Kompol Dodik Tri Hendro Siswoyo.
Dodik menjelaskan penganiayaan itu terjadi saat mereka berdua pesta miras. Saat menyodorkan minuman kepada pelaku, miras tersebut tumpah ke tubuh sehingga membuat MIM emosi, lalu menganiaya korban.
Setelah menganiaya korban, pelaku berusaha melarikan diri menumpang truk dan sempat berhenti di perempatan Durenan, Trenggalek untuk mengamen dan menumpang truk lagi sampai ke Ponorogo.
MIM kemudian melihat sosial media adanya pemberitaan soal pengamen yang ditemukan meninggal dunia. Hal tersebut membuatnya berfikir kalau yang tewas tersebut adalah temannya yang dianiayanya.
“Pelaku berusaha melarikan diri dengan menumpang truk ke wilayah Karanganyar, Jawa Tengah, lalu kelelahan beristirahat di emperan toko. Saat itulah kami gerebek pelaku,” jelasnya.
Seorang pengamen dianiaya hingga tewas karena menumpahkan minuman keras di tubuh temannya saat pesta miras.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News