Guru SD di Sumenep Cabuli Muridnya Sejak 2021, Ancam Beri Nilai Jelek Hingga Tak Naik Kelas
jatim.jpnn.com, SUMENEP - Korban kebejatan seorang guru sekolah dasar (SD) di Kecamatan Kangayan, Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep tak sedikit. Korban yang sudah melapor diketahui sebanyak sepuluh orang.
"Korban yang melapor sudah sepuluh orang, kemungkinan bisa bertambah. Ini masih kami kembangkan," kata Kasi Humas Polres Sumenep AKP Widiarti, Rabu (18/1).
Pencabulan yang dilakukan oknum guru berstatus ASN itu ternyata sudah berlangsung cukup lama, yaitu sejak 2021.
"Berdasarkan keterangan dari korban, pelecehan seksual itu terjadi sejak 2021 hingga 2023. Korbannya sepuluh yang sudah melaporkan," ujarnya.
Widiarti mengungkapkan tindakan asusila yang dilakukan guru berinisial M itu di saat jam pelajaran berlangsung. Dia memanggil murid kelas VI ke ruang guru, lalu melancarkan aksinya.
"Jadi, korbannya diancam akan diberi nilai jelek hingga tidak dinaikkan kelas kalau tidak mau mengikuti kemauan bejat pelaku," ungkapnya.
Kasus pencabulan tersebut terbongkar setelah salah satu orang tua korban melaporkan oknum guru ASN tersebut kepada aparat desa setempat.
"Setelah mendapatkan laporan dari aparat desa kami menindaklanjutinya dan langsung menangkap pelaku," jelasnya.
Guru SD di Sumenep melakukan pencabulan terhadap siswanya sejak 2021 dengan mengancam memberikan nilai jelek hingga tak naik kelas.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News