Komplotan Joki UTBK SBMPTN Tertangkap, Bisa Raup Rp 6 Miliar Per Tahun

Setelah ditangkap layar, soal tersebut akan dikerjakan oleh salah satu pelaku kemudian diserahkan jawabannya dan dibacakan melalui earphone yang dipakai para peserta.
“Dari hasil data, pelaku termasuk punya kompetensi dan lulus universitas negeri cukup ternama, bahkan diakui bahwa mereka yang punya kemampuan dan kecerdasan," ucap Yusep.
Setelah melakukan pendalaman, pihaknya melakukan penangkapan pelaku di salah satu rumah yang dijadikan basecamp.
“Saat dilakukan penangkapan, polisi berhasil mengamankan kurang lebih 65 modem, 63 kamera, dan 60 handphone. Alat perekam dan perangkat komputer yang merupakan rangkaian perlengkapan untuk melakukan proses pelaksanaan joki online,” kata Yusep.
Yusep menuturkan, satu peserta ditarik uang Rp 100 juta hingga Rp 400 juta. Pelaku menerima sekitar 40 hingga 60 orang. Dalam satu kali UTBK, pelaku mendapat untung Rp 6 miliar.
"Tahun 2020 dapat Rp 4 miliar. Tahun 2021 dapat omzet Rp 6 miliar," ujar Yusep.
Atas hal tersebut, delapan pelaku joki online itu disangkakan Pasal 32 Ayat (2) Subsider Pasal 48 Ayat (2) UU 19/2016 tentang Perubahan atas UU 11/2008 tentang ITE Jo. 55 KUHP dengan ancaman hukuman sembilan tahun penjara. (mcr23/jpnn)
Polisi menciduk komplotan joki UTBK SBMPTN di Surabaya. Modusnya canggih, sebagai berikut.
Redaktur : Fahmi Azis
Reporter : Ardini Pramitha
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News