GRIB Jatim Siap Lawan Mafia, Dorong Kemandirian Lewat Pemberdayaan Anggota

jatim.jpnn.com, SURABAYA -
Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jawa Timur menyatakan komitmennya untuk terus melawan praktik-praktik mafia dengan memperkuat basis internal lewat pemberdayaan ekonomi anggota.

Pembina GRIB Jaya Jatim drg David Andreas menyampaikan kekuatan ekonomi anggota menjadi kunci utama agar mereka tidak bergantung pada bantuan pihak lain.

“Ketika anggota secara ekonomi mandiri, mereka tak perlu lagi mengandalkan belas kasihan atau mencari pekerjaan dari orang lain. Kami bisa berdiri di atas kaki sendiri,” ujar David dalam kegiatan Halalbihalal GRIB Jatim, Minggu (13/4).

David mengungkapkan GRIB Jatim sedang mengembangkan unit usaha di masing-masing kepengurusan tingkat kabupaten/kota. Potensi daerah diharapkan bisa digali dan dimanfaatkan untuk menciptakan roda ekonomi antaranggota.

“Misalnya, daerah tertentu punya keunggulan di pertanian seperti cabai, bisa ditukar dengan komoditas dari daerah lain. Surabaya sendiri tak punya hasil pertanian, tetapi kami menjalin kerja sama dengan wilayah seperti Timor Leste dan NTT. Dari situ, bisa berdagang pala, cengkeh, bahkan sudah bisa ekspor. Ini membuka peluang penghasilan baru bagi anggota,” jelasnya.

Dengan pendekatan ekonomi itu, GRIB Jatim ingin mencetak lebih banyak pengusaha yang mampu memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat, bebas dari ketergantungan terhadap debt collector maupun premanisme.

“Saya pertegas, GRIB Jatim bukan tempatnya preman. Kami isi dengan para pengusaha. Selama ini banyak membantu masyarakat tanpa pungutan. Dana dari mana, Ya dari usaha dan kontribusi internal kita,” katanya.

Ketua DPD GRIB Jatim Achmad Miftahul Ulum menambahkan dalam waktu dekat pihaknya akan menggelar deklarasi dan pelantikan serentak di sejumlah DPC kabupaten/kota.