Dinilai Merugikan, Klub Logindo Jatim Minta Evaluasi SKB Pembatasan Operasional Truk

“Pemerintah harus menemukan keseimbangan antara regulasi dan keberlanjutan ekonomi, sehingga tidak ada pihak yang dirugikan secara berlebihan," ucapnya.

DPD Klub Logindo Jatim mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk berdialog secara konstruktif guna mencari solusi terbaik bagi sektor logistik dan perekonomian nasional.

“Organisasi ini memilih jalur komunikasi yang positif daripada aksi demonstrasi dan berharap adanya ruang diskusi yang lebih terbuka dengan pemerintah untuk merancang kebijakan yang lebih fleksibel dan adil,” tuturnya.

DPD Klub Logindo Jatim menilai kebijakan ini perlu disesuaikan dengan kondisi nyata di lapangan. Mereka tidak menolak aturan, tetapi berharap kebijakan yang diterapkan dapat memperhitungkan dampak secara menyeluruh.

Senada, Anggota Klub Logindo Jatim Ufung menambahkan jika distribusi logistik dihentikan selama lebih dari dua minggu, bukan hanya pengusaha yang terdampak.

“Sopir dan buruh tetap harus memenuhi kebutuhan hidup mereka, sementara di saat yang sama, perusahaan harus membayar biaya operasional tanpa pemasukan yang cukup," ungkap Ufung.

Kepada para pengusaha truk yang tergabung dalam Klub Logindo, DPD Klub Logindo Jatim mengimbau untuk tetap menjalankan kegiatan bisnis dengan profesionalisme tinggi, menjaga pelayanan kepada pelanggan.

“Kelancaran distribusi barang harus tetap terjaga agar roda perekonomian dapat terus bergerak dan kebutuhan masyarakat, baik domestik maupun internasional, tetap terpenuhi,” pungkasnya. (mcr23/jpnn)