Bupati Ngawi & Nganjuk Ajak Maknai Ramadan untuk Momen Meraih Takwa

“Kadang orang tua lebih fokus ke anak di perantauan, lupa bahwa anak lain setiap hari menjaga dan merawat mereka,” ucapnya.
Ony mengapresiasi budaya halal bihalal yang telah membumi di Indonesia. Menurutnya, budaya itu memudahkan masyarakat saling memaafkan seusai Ramadan, yang awalnya digagas oleh Ir Soekarno bersama para ulama.
“Kalau tidak ada halal bihalal, minta maaf itu bisa menjadi gengsi, tetapi dengan budaya ini, kita bisa saling memaafkan tanpa malu,” tuturnya.
Sementara itu, Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi menyatakan kegiatan tausiyah ini merupakan bagian dari upaya membumikan Al-Qur’an dan merawat kebhinekaan.
“Bamusi hadir untuk merawat keagamaan umat Islam, membagikan ratusan takjil tiap hari. Ini syiar yang belum tentu dimiliki partai lain,” ujar Ketua Bamusi Jatim itu.
Dia menambahkan Bamusi akan menggelar peringatan Nuzulul Quran pada 21 Maret 2025, dengan agenda santunan anak yatim, piatu, dan janda.
“Setiap hari kami buka puasa bersama, salat magrib, dan tarawih. Tanggal 21 Maret kita gelar Nuzulul Quran. Bamusi dan PDIP harus terus menyala,” pungkasnya. (mcr12/jpnn)
Tausiyah Hikmah Ramadan oleh Bupati Ngawi dan Nganjuk tekankan esensi ibadah puasa serta pentingnya silaturahmi, ampunan, dan sedekah dalam kehidupan.
Redaktur & Reporter : Arry Dwi Saputra
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News