Pengamat Soroti Tata Kelola Danantara, Bisa Jadi Ladang Korupsi

“Danantara bisa menjadi bom waktu yang lebih berbahaya bagi keuangan negara,” ucapnya.
Menurutnya, pengelolaan aset sebesar itu tanpa pengawasan yang ketat hanya akan menciptakan ladang korupsi baru.
“Jangan sampai Danantara jatuh ke tangan para politisi yang hanya mencari keuntungan pribadi. Negara harus menyerahkannya kepada profesional yang memiliki rekam jejak bersih dan berintegritas, dengan audit profesional yang melibatkan akademisi serta pakar independen,” tuturnya.
Hardjuno juga menyebut potensi besar konflik kepentingan dalam pemerintahan dan BUMN itu sendiri.
Tanpa adanya filter yang kuat, politisi dan pihak yang berkepentingan dapat dengan mudah menyalahgunakan aset Danantara untuk keuntungan pribadi.
“Kita butuh sistem audit yang diawasi oleh publik, melibatkan akademisi berintegritas tinggi, serta media yang tidak takut mengungkap kebenaran,” ungkapnya.
Dia menilai transparansi penuh menjadi keharusan, di mana publik harus diberikan akses terhadap laporan pengelolaan aset Danantara untuk mencegah penyimpangan.
Audit independen dilakukan secara reguler oleh lembaga independen untuk menghindari potensi konflik kepentingan.
BPI Danantara bisa jadi ladang korupsi jika tak ada pengawasan dan transparansi pengelolaan
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News