Seminar Bedah Jantung FK Ubaya Ungkap Teknologi Terkini Penanganan Kardiovaskular

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (Ubaya) menggelar seminar internasional bertajuk Exploring TECAB and Total Artificial Heart as a Bridge to Transplant pada Selasa (18/2).
Seminar itu menghadirkan Prof Susilo Andi Widjaja, MD FETCS dari Leuven Catholic University serta Baeyens Martine, ahli perfusi kardiopulmonari dari Belgia untuk membahas teknologi bedah jantung terkini, termasuk penggunaan jantung buatan (artificial heart) sebagai solusi inovatif bagi pasien gagal jantung lanjut.
Berdasarkan data World Health Organization (WHO), per September di Indonesia jumlahnya mencapai 651.481 jiwa. Angka itu mendorong FK Ubaya untuk menggelar seminar yang membahas solusi teknologi modern dalam penanganan penyakit kardiovaskular.
Prof Susilo menjelaskan jantung bekerja sangat keras, memompa hingga lima liter darah setiap kali berdenyut.
Namun, pola makan yang tidak sehat dapat menyebabkan sumbatan lemak pada pembuluh darah, yang dikenal sebagai penyakit jantung koroner.
“Ketika terjadi sumbatan atau penggumpalan darah, kita bisa atasi dengan bypass arteri. Prinsipnya, sebisa mungkin selalu menggunakan arteri agar aliran darah tetap optimal,” ujar Prof Susilo.
Dia menambahkan jantung buatan dapat digunakan sebagai jembatan sebelum transplantasi.
“Selagi menunggu donor jantung, artificial heart bisa menjadi solusi sementara. Di Eropa, ada organisasi khusus yang mengelola daftar calon penerima donor, dengan pengawasan ketat untuk mencegah gumpalan darah yang berbahaya,” jelasnya.
FK Ubaya membahas teknologi penggunaan jantung buatan (artificial heart) sebagai solusi inovatif bagi pasien gagal jantung.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News