Diterpa Isu MLB NU, Rais Aam PBNU Sebut Bukan Masalah Besar
“Organisasi keagamaan yang besar ini, yang terbesar, itu digambarkan bagaikan bahtera. Penumpangnya macam-macam, kelasnya macam-macam, akhirnya masing-masing mendapat tiket masing-masing menurut aturan kelas yang mereka dapatkan,” tuturnya.
Pimpinan Pondok Pesantren Miftachus Sunnah itu menyebut ada salah satu penumpang yang berusaha mengambil air dengan cara melubangi badan kapal.
“Mungkin kelasnya bawah, ingin mengambil air, lalu mengambil kapaknya, mengambil jalan pintas ingin melubangi perahu ini agar dia mudah mengambil air,” jelasnya.
Menurutnya, perilaku penumpang itu jika tidak ditindak tegas akan membahayakan seluruh penumpang kapal. Karena itu, dalam organisasi sebesar NU, ketertiban dan keutuhan harus dijaga demi kebaikan bersama.
“Kalau penumpang yang lain ini bersikap tegas, dipegang, kalau tidak sudah diberikan peringatan tidak bisa, baru diadakan gerakan ketegasan, dipegang, diselamatkan maka perahu ini dan seluruh penumpangnya akan selamat, tetapi kalau dibiarkan, bukan hanya dia yang tenggelam, tetapi semua penumpang yang ada di bahtera di kapal akan tenggelam,” kata dia.
KH Akhyar mengajak seluruh kiai dan pengurus NU untuk menjadikan momentum Hari Lahir (Harlah) NU yang ke-102 sebagai kesempatan menghidupkan kembali semangat jihad dan niat tulus dalam berkhidmat kepada organisasi. (mcr12/jpnn)
Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar menilai kemunculan isu MLB NU sebatas dinamika wajar di dalam organisasi.
Redaktur & Reporter : Arry Dwi Saputra
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News