Banjir Bandang di Situbondo Sebabkan Jembatan Hanyut, 500 Warga Terisolir
jatim.jpnn.com, SITUBONDO - Banjir bandang yang menerjang ratusan rumah di dua desa di Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo pada Selasa (24/12), tidak hanya menyebabkan kerusakan pada permukiman warga, tetapi menghanyutkan jembatan penghubung antar-dusun dan mengisolasi sekitar 500 jiwa.
Jembatan yang hanyut itu merupakan akses utama antara Dusun Tambak Ukir Barat dan Dusun Bringin, Desa Tambak Ukir. Dampaknya, aktivitas perekonomian warga di kedua dusun tersebut lumpuh total.
"Jembatan yang hanyut akibat banjir bandang ini adalah satu-satunya akses bagi warga Dusun Tambak Ukir Barat dan Dusun Bringin. Tentu saja, aktivitas ekonomi dan mobilitas warga kini terganggu," kata Kepala Dusun Tambak Ukir Barat, Alfin, Kamis (26/12).
Alfin menjelaskan banjir bandang diawali hujan deras dengan intensitas tinggi yang berlangsung selama sekitar satu jam. Debit air sungai yang biasanya hanya mencapai 50 cm melonjak drastis hingga 150 cm, menyebabkan jembatan roboh dan hanyut terbawa arus.
"Selama ini, banjir di sungai tersebut tidak pernah setinggi ini. Namun, Selasa kemarin ketinggian air mencapai 150 cm, langsung menghanyutkan jembatan," ujarnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo mencatat sebanyak 220 rumah terdampak banjir bandang di Desa Tambak Ukir dan Desa Kendit, Kecamatan Kendit.
Baca Juga:
Banjir juga membawa material berupa lumpur, potongan kayu, dan ranting, yang merusak sejumlah fasilitas umum, termasuk masjid, sebuah sekolah TK di Desa Kendit, serta tiga jembatan yang terhanyut.
Pemerintah daerah setempat telah mendirikan dapur umum untuk menyediakan makanan siap saji bagi warga terdampak yang kini kesulitan beraktivitas normal. (antara/mcr12/jpnn)
Banjir bandang di Situbondo mengakibatkan jembatan hanyut dan ratusan warga terisolir.
Redaktur & Reporter : Arry Dwi Saputra
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News