Pendangkalan Sungai Akibat Tanaman & Limbah Penyebab Banjir Bandang di Situbondo

jatim.jpnn.com, SITUBONDO - Banjir bandang yang menerjang puluhan rumah warga dan sejumlah fasilitas umum di Desa/Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo, diduga kuat terjadi karena sungai pembuangan Avor C9 tidak berfungsi dengan baik. Hal ini diungkapkan Kapolsek Kendit Iptu Harsono, Rabu (25/12).

"Banjir ini terjadi karena sungai tidak mampu menampung debit air yang datang, bukan hanya dari sungai utama, tetapi juga dari anak sungai dan saluran irigasi di sekitarnya. Akibatnya, air meluap dan menggenangi pemukiman," jelas Harsono.

Menurut Harsono, sungai pembuangan tersebut mengalami gangguan fungsi karena sepanjang 4 kilometer dari hulu hingga hilir ditumbuhi rumput gajah setinggi 1,5 meter yang ditanam warga. Selain itu, limbah rumah tangga turut menyumbat aliran sungai, menyebabkan pendangkalan.

"Saat air mengalir dari hulu, kondisi alirannya normal. Namun, saat mencapai bagian sungai yang penuh dengan tanaman dan pendangkalan, aliran air terhambat," ujarnya.

Saat ini, kedalaman sungai yang seharusnya mencapai 5 meter telah berkurang drastis menjadi hanya 2 meter. Saat musim kemarau, sungai kering dan dimanfaatkan warga untuk menanam rumput gajah, yang semakin memperparah pendangkalan.

Iptu Pol Harsono berharap pihak berwenang segera mengambil langkah normalisasi sungai agar dapat mengembalikan fungsi sungai seperti semula.

"Bila dibiarkan, kondisi ini akan terus menjadi ancaman setiap kali hujan deras mengguyur wilayah hulu," kata dia.

Banjir bandang yang terjadi pada Selasa (24/12) sore itu membawa material lumpur dan potongan kayu, merusak sebanyak 86 rumah warga serta beberapa fasilitas umum, seperti jembatan dan masjid.