Munas BPR Syariah Genjot Penguatan UMKM & Hadapi Tantangan Pinjol
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Ketua Umum Kompartemen BPR Syariah Cahyo Kartiko menyoroti potensi besar keuangan syariah di Indonesia, mengingat mayoritas masyarakat di Tanah Air adalah muslim.
Selain itu, dia optimistis pertumbuhannya akan makin meningkat. Hal tersebut dia sampaikan dalam Musyawarah Nasional (Munas) BPR Syariah di Surabaya, Jumat (6/12).
“Indeks literasi keuangan syariah sudah naik menjadi 39 persen. Ini menunjukkan keuangan syariah makin diterima masyarakat. Industri ini mampu memberikan layanan yang adil, transparan, dan menimbulkan rasa tenang,” ujar Cahyo.
Menurutnya, UMKM menjadi pasar utama BPR Syariah. Dalam riset yang pihaknya lakukan tak sedikit UMKM yang masih menggunakan catatan sederhana.
“Kami membantu usaha yang masih menggunakan catatan sederhana. Dengan pendekatan langsung, kami bisa memastikan kelayakan usaha dan memberikan proses pembiayaan yang cepat,” jelasnya.
Dalam menghadapi persaingan dengan pinjaman online (pinjol), BPR Syariah memiliki keunggulan.
“Pinjol memang sedang tren, tetapi kami punya kedekatan dengan UMKM. Ketika ada masalah, seperti pengajuan kecil yang ditolak bank atau bunga tinggi di pinjol, kami hadir memberikan solusi berbasis prinsip syariah,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menekankan pentingnya prinsip syariah di berbagai sektor. Dia menyoroti perlunya penerapan ekonomi syariah yang lebih luas, termasuk di sektor makanan dan minuman.
Munas BPR Syariah mendorong inovasi dan penguatan UMKM berbasis syariah hingga menghadapi tantangan pinjol.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News