Dari Kisah Nenek, Mahasiswa UM Surabaya Akhirnya Jadi Dokter Hewan & Dokter Umum
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Tak kenal lelah menuntut ilmu menjadi gambaran tepat dalam perjalanan Alfiansya Noval Siswanto. Mahasiswa UM Surabaya itu diwisuda di Fakultas Kedokteran UM Surabaya setelah menempuh studi S1 Pendidikan Dokter Hewan dan S2 Vaksinologi Imunoteraputika di Unair.
Noval dikenal sebagai mahasiswa yang berprestasi di UM Surabaya. Di tengah kesibukannya menjadi mahasiswa kedokteran dan dokter hewan di klinik, dia juga memiliki segudang prestasi nasional-internasional.
Pria kelahiran Banyuwangi 16 November 1996 itu memiliki cita-cita menjadi seorang dokter sejak kecil. Namun, pada 2014 dirinya belum diterima di FK. Akhirnya berkuliah Kedokteran Hewan (S.Kh) UM Surabaya.
Noval kemudian melanjutkan melanjutkan pendidikan Profesi Dokter Hewan (drh) di Unair pada 2020-2023.
“Awalnya sudah kerja di klinik dokter hewan. Namun, ada kejadian yang mengubah hidup saya. Jadi, saat nenek saya sakit saya merasa iba karena tidak bisa membantu, padahal cucunya seorang dokter karena pas rejeki orang tua ada, akhirnya saya memutuskan kuliah lagi di UM Surabaya,” ujar Noval.
Saat menjadi mahasiswa di UM Surabaya Noval aktif di organisasi kampus seperti BEM dan IMM. Tak hanya itu Noval juga aktif di organisasi luar kampus.
Selama menjadi mahasiswa, dia telah banyak melakukan penelitian tentang kesehatan. Pada tahun 2024 Noval akhirnya berhasil mendapatkan Silver Medal Thailand Inventor Day 2024 IPITEX.
“Entah bagaimana prosesnya saya memiliki ketertarikan yang sangat kuat untuk belajar dan hal-hal baru, rasanya ingin saya ikuti semua. Segala hal yang sifatnya bisa upgrade diri ingin saya ikuti,” ungkapnya.
Cerita Noval, mahasiswa UM Surabaya yang memutuskan menjadi dokter karena nenek sakit.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News