Hari Juang Polri Sejarah Kepolisian dan Perjuangan Arek-Arek Suroboyo Melawan Sekutu

Rabu, 21 Agustus 2024 – 14:03 WIB
Hari Juang Polri Sejarah Kepolisian dan Perjuangan Arek-Arek Suroboyo Melawan Sekutu - JPNN.com Jatim
Ketua Umum Begandring Soerabaia Achmad Zaki. Foto: Source for JPNN

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Ketua Begandring Soerabaia Achmad Zaki menyebut peringatan Hari Juang Polri pada 21 Agustus menjadi rentetan tradisi kejuangan bagi masyarakat Surabaya.

Menurutnya, sosok Inspektur Polisi M Jasin dan Polisi Istimewa sangat berperan besar pada perjuangan arek-arek Suroboyo kala itu.

Zaki menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah meresmikan Hari Juang Polri pada 21 Agustus.

"Saya berterima kasih, dengan penetapan Hari Juang Polri oleh bapak Kapolri. Ini menambah  rangkaian perjuangan arek-arek Suroboyo pada 10 November menjadi Hari Pahlawan," kata Zaki.

Dia menjelaskan bagaimana sosok M Jasin dan Polisi Istimewa yang menjadi salah satu pelecut terjadinya perlawanan 10 November. Tanpa M Jasin, kata dia, tidak pernah ada gerakan tersebut.

“Beliau adalah salah satu sosok yang menggerakkan arek-arek Suroboyo kala itu,” jelasnya.

Setelah Jepang menyerah kepada sekutu, lanjutnya, sebanyak 30 ribu pucuk, baik senapan atau pistol disita. Senjata itu ada yang diserahkan langsung oleh Jepang ke markas dan Don Bosco di sebuah gudang atau sekarang menjadi sekolah St Louis.

Senjata sitaan itu kemudian dibagikan ke tentara BKR dan pejuang untuk melawan sekutu yang datang. Sosok M Jasin menjadi pelecut pejuang kala itu hingga akhirnya pecah perang 10 November.

Hari Juang Polri menjadi peringatan sejarah kepolisian dan arek-arek Suroboyo melawan sekutu.
Facebook JPNN.com Jatim Twitter JPNN.com Jatim Pinterest JPNN.com Jatim Linkedin JPNN.com Jatim Flipboard JPNN.com Jatim Line JPNN.com Jatim JPNN.com Jatim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News